Ibu kota

Kota pertama masa perantauanku kali ini adalah Jakarta yang notabene adalah kota elit metropolitan. Di kota ini segalanya terlihat serba borjuis. Hawa yg meliputinya seakan - akan panas, entah karena panas terik matahari, entah panas karena angin laut dan entah panas akan persaingan mencari sesuap nasi. Empat bulan berlalu begitu singkatnya, hhhhmmm banyak pengalaman menarik di kota ini. Perputaran uang di kota ini memang luar biasa pepatah bilang siih modal nekad saja bisa menjadi uang dsini hahahaha .

Kemewahan Jakarta memang selalu menjadi daya pikat semua orang. Secara gtu berbagai bangunan pencakar dan mall mewah serba ada. Tp buat dndy entah kenapa tidak terlalu interest untuk menikmatinya, cukup beredar seperlunya mungkin sudah cukup. Sory guys I'm not metropolitan style with borjuis life. Mungkin proses adaptasi dndy di kota ini kurang begitu cepat kali yaa, gerak sedikit saja mudah lelah bahkan cepat berkeringat. 

Sebuah pelajaran berharga di kota ini adalah dimanapun bumi di pijak disitulah langit di junjung. Apapun itu hambatan dan keterbatasannya bukan berarti kita di tuntut untuk apatis terhadap lingkungan sekitar dan bukanlah karena uang semata semuanya dijadikan prioritas. Banyak hal utama yang harus kita perhatikan dalam kehidupan ini fokuslah terhdap tujuan utama, terkadang hidup kita terpengaruh oleh orang lain tapi alangkah baiknya segala sesuatu di cerna kembali dan ikuti kata hati dan serahkan semuanya kepada sang maha segalanya. Berat mungkin untuk meninggalkan kota ini, bukan karena tak ada kenangan indah yang menghampiri tapi mungkin blum waktunya saja untuk mengingat sebuah cerita yang harus di kenang itu. Selamat tinggal jakarta sampe berjumpa 5 bulan kedepan smoga dapat berjuampa kembali dengan berbagai cerita yg menghiasi :)


0 Responses

Posting Komentar