Indah-nya sebuah harapan




alhamdulillah .. alhamdulilah .. alhamdulillah

Cuma kalimat itulah yang bisa terucap ketika menjelang akhir tahun 2015. Tumpukan rasa gelisah yg kinian memuncak akhirnya berlalu juga. Rasanya plooooong banget ketika waktu itu ga nyangka ternyata bisa ngelalui nya. Masih seputar postingan sebelumnya, kali ini akhirnya kelulusan Pascasarjana kuliah Magisterku kelar juga. Tepatnya pada tanggal 26 November 2015 sidang akhir thesis berjalan lancar setelah melewati drama yang begitu alotnya. 

Berawal dari pergantian The Big bos di Gotham city membuat alur kerjaan kantor jadi keteteran. Ga lama dari itu ibu sang Ibunda Grouphead juga mengalami mutasi. Yaa bayangin aja beda chief beda racikan beda selera dan jelas beda rasa akhirnya. Ketika itu udah hopeless bangettlah, harapan untuk wisuda di bulan oktober sirna sudah, setelah sejumlah event kegiatan kantor yang kian marak nya menjelang akhir tahun.

Bimbingan demi bimbingan, coretan demi coretan dari dosen pembimbing rasanya udah hambar ga berasa. Yaa jelaslah nyeuseuk gtu, udah mah lelah pulang kantor ngejar-ngejar bimbingan. Weekend juga tetep ngampus, belum lagi ririwit motor mogok plus hujan gede pula semakin komplit lah. Rasanya pengen nyerah aja huft. Target pikiranku berubah tapi tetep fokus gimana caranya bisa sidang bulan november. Asumsinya jelas klo lewat januari belum kelar, buset nambah cost biaya kuliah lg nih jadi semester 5 hhuuuuaaaa :(.

Begadang dan begadang di temani kopi menjadi ritual jungkir balik antara ngerjain kerjaan paket restruk ter-compleceted dan thesis yang ga kelar-kelar. Ga lupa tetep berdoa di berikan yang terbaik hampir tiap subuh jamaah di mesjid menjadi pem-balance pada saat itu. Curhat sesekali ke mamah adalah jalan untuk saling mengerti bahwa anaknya yang paling ganteng ini sedang dilanda keruwetan, hehe manja yaaa.

Akhirnya tiba jugaa waktu nya thesisku di acc oleh dospem untuk maju sidang. Kali ini tenaga ekstra bener-bener aku keluarkan. Dari mulai nyiapain konsumsi, dresscode, power point, bahan materi jurnalnya dll.  Kemudian Eng Ing Eng ...... Alhamdulillah lulus juga akhirnya, sekian lama perjuangan dan penantian panjang. Nah engga lama dari pasca kelulusanku, ternyata gosip kepindahanku yang sempat santer kini datanglah SK mutasi ke Jakarta. Huuuaaaa Jakartaaaa ????? Duuuh  rasanya seperti mimpi, baru juga kmarin sidang thesis sekarang udah nerima SK mutasi. Sekilas aku cuma berterima kasih mungkin ini rezekinya makin di deketkan sama keluarga. Alhamdulillah welcome back to Capitoll City !

Sekali lagi terima kasih Semarang the Gotham city, udah ngasih kenangan selama 2 tahun 7 bulan yang begitu teramat berkesannya. Sebuah kota sebuah cerita. 

Prosesi wisuda kali ini cukup hidmat. Yaa walaupun tanpa pendamping yang harus dipamerkan, hhhmmm aku tetap bangga karena masih bisa di saksikan langsung oleh orang tuaku. Mudah-mudahan mereka senang. Lagu hymne Dipenogoro menjadi pelengkap lagu yang cukup terharu dalam hidupku setelah Indonesia raya, Mars 11, Hymne Unpad dan Mars BRI. 

Inti pointnya adalah siapa sih yang nyangka di tempatkan Semarang, sebuah kota dimana perjudian antara harapan dan perjuangan. Di luar ekspetasi yang berlebih baru kali ini rasanya merantau jauh dari ortu, saudara bahkan teman. Tapi samping itu ada hikmah tersendiri, disini bisa melanjutkan jenjang akademik ketemu senior orang-orang hebat. Berani berharap berani berjuang.  

Football for everyone



Tinta hitam dunia persepakbolaan. Sepanjang tahun 2015 ini, football lovers mungkin sedikit rada kecewa dengan sejumlah pemberitaan yang beredar saat ini. Sepak bola yang notabene hanya kegiatan olahraga sekaligus hiburan murah meriah yang dapat dinikmati semua kalangan kini telah menjadi sebuah industri yang berevolusi dengan segala intriknya, mulai dari ladang bisnis, kepentingan politik, ajang promosi, hingga mata pencaharian untuk mereka yang berkecimpung di dalamnya.

Di Indonesia carut marut persepakbolaan kerap di bumbui perselisihan antar supporter. Dan puncaknya perselisihan antara Menpora - PSSI - BOPI yang hingga kini entah belum menemui titik terang seperti apa, yang kemudian berujung imbasnya sanksi FIFA yang berupa larangan untuk tampil di kancah International. Dan atas kejadian ini menjadi sorotan para petinggi negara hingga Bpk Presiden.

Kemudian tidak lama dari itu, di kancah Internasional terungkapnya tindak Korupsi oleh President FIFA Sepp Bletter atas kasus suapnya pemilihan tuan rumah Piala Dunia di Qatar nanti. Entah apa yang terjadi, tapi aneh untuk menelusurinya organisasi sekelas dunia FIFA tetap saja ada celah tindakan oknum untuk menciderai sportivitas. Tentunya dengan hal ini terjadi menjadi Image jelek bagi Organisasi yaang menaungi persepakbolaan.

Dan yang paling mirisnya di Prancis, Francis tepatnya di sekitar Stadion Stade De France ketika laga persahabatan antara Francis vs German semalam tadi terjadi insiden Terorisme terjadi peledakan Bom dan penembakan oleh sejumlah oknum. Kurang lebih 100 orang tewas dalam insiden tersebut, entah apa modus dan maksud tujuannya serta dalangnya. Yang jelas hampir seluruh supporter yang sedang menikmati laga itu menjadi imbasnya. Untuk itu Bankapten mengajak untuk menggunakan ban hitam sebagai rasa empati untuk kejadian ini dan mendoakan semoga insiden teror di terulang kembali.

Dari ketiga cerita singkat tersebut ada beberapa point penting yang dapat Bankapten ambil. Sepakbola pasti identik dengan kerumunan khalayak orang banyak, ada yang menikmati ketegangan di lapangan, ada yang menggantungkan nafkahnya, ada yang menyangkut prestice kebanggaan dan atau apapun itulah latarnya mari kita kembalikan bahwa sepak bola itu adalah olahraga yang menjungjung fairplay dan sportivitas. Untuk itu, sudah seharusnya kita mengurangi tindakan yang merugikan orang lain apalagi yang menyangkut kehidupan seseorang. Salam olah raga Kick Terorism from Football !

Terancam Cum laude




Huft luar byasa godaannya. Mengerjakan sesuatu yang udah gak byasa dilakuin emang susah banget. Rasanya mau nge-klik buka file nya aja susah banget. Mungkin juga aura mahasiswa nya udah ilang kali yaa. Yaa gimana enggak romansa mahasiswa tingkat akhir emang selalu begitu jalannya.  Klo boleh nawar pliss pengen cuti sebulan aja pengen fokus sama thesis. 

Akhir-akhir ini kerjaan kantor lagi hectic banget. Maklum menjelang akhir tahun jadi rada di geber nih. Dulu masih maksain banget weekend pagi-pagi udh stay di kampus aja, mungkin yaa masih rame-ramenya bareng temen-temen kesana kesini. Sekarang udah ga da kuliah, berasa sendiri gini. Weekend juga ga pulang Bdg tapi yaa tetep aja stuck klo mau ngerjain thesis tuh. 

Sebenernya sih semangat pengen cepet lulus tuh menggebu-gebu dari sejak masuk kuliah lagi juga. Apalagi sekarang tinggal BAB 4 + 5 tapi yaa semuanya juga ga semulus apa yang diharapkan. Hhhhhmm makasih lho buat yang udah ngngetin nanya-nanya perkembangan thesisnya. Klo engga di gtuin mungkin udh lupa hehehe. 

Oke mulai saat ini rubah pola hidup !!! Rubah maindset seremnya mutasi dan mutasi. Rubah usahanya harus lebih fokus, harus lebih semangat, harus banyak doa, dan harus banyak istighfar, kurang-kurangi ngeluh dan ngelamun juga demi Cum laude graduation di depan mata.

ilmu adalah warisan yang terbaik


Gotham .. entah kenapa begitu malem tiba di kota ini terasa lebih nikmat. Berasa kehidupan sesungguhnya baru dimulai. Seandainya boleh milih siihh yaa mending malem aja lah yaa trus trusan. hehehe. Abis klo siang hari bawaanya panas males kemana-kemana, males gerak ini itu lah, mumet mikirin seabreg kerjaan, rutinitasnya itu itu aja dan gitu gitu aja. Satu-satu nya keinginan adalah segera datanglah musim hujan, dingin dan semi di kota ini hehe.

Terlepas dari itu waktu berjalan cepet banget, ga kerasa udh hampir 2,5 tahun di kota ini. Alhamdulilah bersyukur banget sejak dari kecil di didik oleh ortu walupun sedikit keras untuk bisa mengerjakan sesuatu dengan sendiri tanpa harus ketergantungan terhadap orang lain. Masih inget ketika itu papah mamahku mengajarkan bagaimana hal sekecil apapun itu harus bisa dilakuin entah itu rasanya kepaksa, kaget atau gimana.

Sekarang kepake banget bagaimana ilmu yang mereka terapkan itu ternyata berguna pada saat seperti ini. Saat merantau sperti inilah rasanya kebiasaan-kebiasan yang dulu yang awalnya kepaksa seperti malesnya nyuci piring, lelahnya nyuci baju, sabarnya nyetrika baju, bikin nasi sarapan ceplok telor, nyapu halaman rumah, bersih-bersih nguras bak, jemur-jemur bantal kasur, ngaji setelah sholat subuh menjadi hal yang berguna dan menjadi kebiasaan tersendiri. Maklum kita bertiga dibesarkan tanpa mengenal yang namanya pembantu hehe. Karena Sesuatu hal yang dikerjakan dengan hal jerih payah sendiri akan terasa lebih nikmat hasilnya. Tentunya masih banyak ilmu-ilmu lainnya yang mereka ajarkan.

Big thanks papah mamah udah mengajarkan ilmu kehidupan. Bagiku ga da warisan yang tak ternilai selain ilmu yang pernah diajarkan oleh mereka.  

Heartfelt letter from Steven Gerard



 
Steven Gerrard has published a heartfelt letter of thanks to Kopites in today's Liverpool Echo ahead of his departure this summer – here is the text from the Reds captain in full.

 To all my fans,

Saying goodbye hasn't been easy.
Liverpool Football Club has been such a massive part of my life since I was eight years old and I know how much I'm going to miss it. It's been an emotional time for my family and I with my final game at Anfield against Crystal Palace and then my last appearance away to Stoke City. But I've been blown away by the send-off I've been given by the supporters and I'd like to thank every one of you. It's been very humbling and it's something I'll cherish for the rest of my life. It's been an absolute privilege to represent this football club for so long.

When I was a kid, kicking a ball around in Ironside Road in Huyton, all I ever wanted to do was play for Liverpool. I dreamed of pulling that shirt on just once. I never thought I'd get close to achieving that so to be able to look back on a first-team career of 710 appearances spanning 17 years I'm immensely proud. I've loved every minute of playing for the best supporters in the world. It's been an amazing journey. There have been some glorious highs and some crushing lows, but throughout you have given me fantastic support and I'll never forget that. 

The highs have been all the sweeter because they have been achieved with my boyhood club. We have shared those special moments together. Of course the pinnacle of my career arrived in Istanbul 10 years ago. That was the best night of my life. When I lifted the European Cup, there was no prouder man on the planet. It meant so much to me to deliver that trophy for you. The supporters played such a big part in helping to inspire that famous comeback against AC Milan. I'll never forget how they helped to lift our chins off the floor after that nightmare first half.

People have often asked me about the pressure on my shoulders to deliver for Liverpool but I've never seen that as a burden. There's been huge responsibility on me but I've always loved and embraced that. It's been a massive honour to be captain of this club for so long. I've always given my best and tried to lead by example. I've been very fortunate to play alongside some incredible players and for managers who have all helped me to improve and develop. I'm proud of what I've given back - the sacrifices, the dedication and the loyalty over the years.But more than anything I feel incredibly lucky to have had the opportunity to play in front of these fans for so long.

Liverpool is my home and I love this city. But I believe the time is right to open a new chapter as I prepare to move to America. I want to keep playing every week in the final few years of my career and I'm looking forward to embarking on a new challenge with Los Angeles Galaxy in the MLS.
I'll be away for the next couple of years but this isn't the end of my long association with Liverpool FC. I've been a supporter all my life and that will continue.

I hope to get the opportunity to come back and serve the club again one day. I feel that I can make a contribution in some role in the future. But today is all about looking back and saying thank-you to the fans for the magnificent support you have given me over the past two decades. You have helped me to fulfil my dreams over and over again and given me memories I wouldn't swap for anything. 

Thank you.


- Steven Gerrard -

Memantasakan & Memantapkan diri

 
    يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِك          

'Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik'

Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.”

Hati manusia siapa yang tahu. Kerap kali kita ragu dengan sebuah pilihan. Masih mencari membanding-banding yang satu dengan yang lain. Masih selektif mencari yang terbaik. Hhhmm masih ada keinginan yang belum tercapai. Atau masih belum berani menentukan pilihan. Apapun itu, buat hati yang sedang memilih segeralah memantaskan diri semoga diberi petunjuk agar diteguhkan atas pilihannya. Untuk hati yang terpilih mulailah untuk memantapkan diri, karena jangan sampai hatimu terbolak balik kembali. Yuukkk belajar bersama perbaiki diri untuk memantaskan dan memantapkan, karena wanita baik-baik hanya untuk laki-laki yang baik dan begitu juga sebaliknya. Amiin yaarobbal'alamin.

Palu pukul paku, paku hantam kayu.



Ibarat dalam membangun sebuah bangunan diperlukan fondasi yang kuat dan kokoh. Anggaplah fondasi bangunan tersebut adalah kerangka penopang bangunan yang didominasi oleh kayu. Untuk membuat fondasi tersebut maka dilakukanlah pengukuran, pengumpulan bahan material, hingga alat berat untuk membantu pembuatan bangunan tersebut. Setelah terkumpul kayu tadi musti dilakukan sentuhan-sentuhan dasar seperti di gergaji, kemudian dihamplas kemudian di paku agar dibentuk kerangka fondasi yang dinginkan. 

Kemudian dimulailah kegiatan pembuatan fondasi tersebut. Seorang mandor yaitu pemegang palu akan memaku antara kayu yang satu dengan kayu yang lainnya. Disinilah dimulai seninya membuat fondasi kerangka bangunan tersebut yaitu palu memukul paku, paku menghantam kayu. Banyak kemungkinan yang akan terjadi. Seseorang pemegang palu bisa saja mengeluarkan semua energinya agar paku yang dia pukul bisa tepat nancleub diantara kayu tersebut. Kemungkinan lainnya adalah paku tersebut patah atau bengkok akibat hantaman pemegang palu tadi. Asumsi lainnya mungkin juga paku itu nacleub tapi kayunya patah akibat pukulan si pemegang kayu yang terlalu keras. Atau mungkin saja paku tadi tidak bisa nancleub dikarenakan ketidakcocokan antara energi si pemegang kayu, jenis pakunya tersebut dan objek yaitu si kayu tadi sehingga fondasi kerangka bangunan tersebut gagal dibuatnya.

Point yang dapat diambil dari ilustrasi tersebut adalah sangat dimungkinkan sekali hal tersebut terjadi dimana-mana. Entah itu diperusahaan, Keluarga, Organisasi, atau Pemerintahan sekaligus. Oke menurut gw selaku bankapten ada 3 komponen untuk membuat sebuah fondasi. Yang pertama si pemegang palu atau pemegang kekuasaan, kedua paku si subjeknya dan kayu sebagai objeknya. Sah - sah aja donk klo si pemegang palu mau pukul paku itu dengan pelan, halus atau keras toh dia sang pemilik palu tp bukan thor yaa hehe. Tp masalahnya si pemegang palu harusnya tahu donk objek yang mau di jadikan dasar fondasi seperti apa. Semisal objeknya kayu yaa berarti paku yang digunakan adalah paku yang tajam minimal terbuat besi. Ga lucu kan klo yang di pake adalah paku payung. Begitu juga jika objeknya tembok seharusnya pemegang palu menggunakan paku beton agar subjek yang akan dipaku bisa tertera dengan baik.

Dari pelajaran tersebut intinya harus ada harmonisasi antara pemegang palu, paku dan kayunya. Buat pemegang palu patut lebih berhati-hati karena mungkin saja posisi diya sebagai mandor pemegang kekuasaan bisa hilang bila proyek bangunannya gagal karena robohnya fondasi tersebut. Ingat seberapa besar jabatan dan posisimu ada yang namanya istijrat yaitu ditnggikan untuk direndahkan toh semuanya adalah titipan sementara. Buat paku, apapun itu jenismu kawan, kalian harus kuat mentalnya yang namanya paku harus bisa menjadi perantara yang baik. Baik itu menjadi paku payung, mejadi paku beton, menjadi paku seng, menjadi paku asbes, menjadi paku triplek dll. yang terakhir kenalilah objeknya agar paku dan palu tersebut bisa menjadi satu kesatuan.

Sekali lagi mari kuatkan fondasi .. karena dengan fondasi yang kuat akan menjadikan sesuatu yang jauh lebih kuat. Salam Mandor !!