Entah kenapa setiap berpisah rasanya itu sedikit nyesek. Entah intensitas pertemuan yang sering, hhmmm entah jg karena pertemuan yg sangat minim. Tempat pertama yaitu Terminal Lewi panjang, dimana setiap kali menuju ibu kota untuk melanjutkan aktifitas di hari senin tempat ini kadang menjadi ajang berderai bersama keluarga. Setiap pamitan dndy hanya bisa salim dan sedikit memberikan pelukan erat. Mereka ortuku membisikan sebuah doa, yah doa seorang ortu kepada anak laki-lakinya ini untuk memotivasi dan meridoi langkahnya. 

Kedua adalah Stasiun Kereta Api Bandung, kali ini dndy pamit untuk sekian lamanya kurang lebih 6 bulan menuju Surabaya, Gresik. Suasana kali itu cukup sedu karena mungkin untuk pertama kalinya dndy keluar berpetualang di daerah jawa timur. Berat rasanya ninggalin mereka, sepanjang perjalanan dndy hanya melihat foto mereka keluargaku.

Tempat ketiga adalah Bandara Soekarno Hatta dimana waktu itu adala kepergian ortu dndy untuk menunaikan ibadah umroh. Ketika itu dndy ga bs membantu persiapan aktifitas di rumah sebelum kepergian mereka menuju tanah suci. Entah kenapa ketika melihat mereka di bandara, hati ini senang campur aduk sedih. Senang karena alhamdulillah mereka bisa menunaikan ibadah umroh ini, sedihnya takut kenapa - kenapa sesuatu terjadi disana. 

Keempat adalah bagian rumah halaman depan tempat dimana semua kisah cerita di ukir. Mulai dari makan bersama keluarga, Sholat berjamaah, Canda tawa bersama, tangis bersama, bertengkar hingga pajangan foto keluarga itu selalu di pajang tak pernah berubah. dndy blom bisa meninggalkan meraka. Masih ingin terus bersama mereka, dndy takut kehilangan mereka. Mereka yang membesarkan dndy. Pah mah dndy blom siap kehilangan kalian. Kalian selalu memberi cahaya, sebuah cahaya yang takan redup hingga saat kapanpun.