Bad ending :(

wahai engkau yang slalu ku nanti . 
entah kenapa dirimu pergi .
 aku pernah memberimu mimpi .
tapi kenapa engkau menyudahi .

bukannya aku tak berani berjanji .
tapi aku takut melangkahi .
dirimu yang pernah singgah di hati .
mengapa secepat itu kamu mengkhianati .

bukannya aku menangis tersakiti .
tapi bayang - bayangmu slalu mengahampiri .
jika itu pilihan yang engkau hendaki .
kelak jangan pernah kau sesali .

aku hanya terdiam merenungi .
mungkin itu petunjuk sang illahi .
biarkan aku melangkah pergi .
menuju masa depan yang lebih mengilhami .



Gresik 27 Desember 2012
Created by dandy adityawarman

Sang pemberani

Merantau di kota orang adalah sebuah proses perjuangan  adaptasi baru, dimana  kita harus menyesesuaikan pola tingkah laku maupun ucapan dengan lingkungan sekitar sesuai adat istiadat yg berlaku. Hidup itu emang keras yaa, Yeah kalimat itu pertama kali yg terucap. Secara gtu Hukum rimba selalu menjadi alesannya. Siapa yg kuat maka dia yang bertahan. Yayayayayaa biar cepet deh .

Jauh dari orang tua, sanak sodara bahkan teman melengkapi perantaunku di kota religius ini. Tak terkadang merasa sepi, sunyi, bosan, monoton dan terharu. Hari demi hari berlalu bgtu saja, rasa ini terus menjadi jadi tak ada perubahan yang berarti. Walaupun keadaannya seperti ini, hambatan dan masalah terus bermunculan. Hadirnya sosok warna baru juga tidak merubah keadaan. Rasa jenuh ini terus menghantui hingga berada pada puncaknya di titik paling bawah alias down. dndy lelah, dndy penat capek dengan kisah ini.

Suatu ketika pada saat dndy hanya bisa terdiam di sebuah warung kopi. Datanglah sosok pria yang tiba - tiba memberi nasihat Nak jadilah sosok yang Pemberani. Bukan pemberani yg sok jagoan demo dsana dsini ataupun pemberani yg menggunakan senjata untuk menutupi kelemahannya. Melainkan jadilah sosok pemberani yang berani menerima keadaan apa adanya, berani menerima resiko apa yang telah di perbuat, dan berani berbuat sesuatu demi kebaikan. dndy pun hanya meneguk secangkir kopi dan entah kenapa nasehatnya itu begitu terniang - niang. 

Hhhhmmm benar juga apa omongan sosok pria itu, seberat apa itu hambatan dan masalahnya kita apalagi sebagai seorang laki-laki harus berani siap menerima keadaan dengan lapang sekalipun pahit rasanya. Terkadang semua prilaku dan ucapan kita yg keluar tak pernah di sadari dan berbuah penyesalan, dan dsini dndy harus berani menerima segala konsekuensi dan resiko dari apa yang kita perbuat. Bukan lari dari masalah melainkan berani hadapi masalah. Dan yang terakhir waktu itu cepat berlalu, untuk itu kita harus berani berbuat sesuatu tentunya berbuat sesuatu yang positif. Karena keberanian sulit munculnya disaat kita ragu - ragu dan dalam keadaan bimbang. Ingatlah Ada hati yang selalu merasakan, ada niat yang menjadi tujuan dan ada pikiran yg menjadi perbuatan. Dimakah keberanian itu berawal ?? di hatikah ?? di niatkah ato dipikran ??  renungkan.